Jurnal Filsafat Pendidikan Naturalisme
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai Hasil pemikiran para filosof bahasa Dari,
Filsafat telah melahirkan berbagai Macam pandangan Dan Aliran Yang
berbeda-Beda. Ada kalanya pandangan mereka saling menguatkan ITU, ADA kalanya
juga saling bertentangan atau berlawanan. Hal inisial ANTARA berbaring
disebabkan Diposkan oleh pendekatan Yang dipakai ANTARA Satu filosof Satu
Artikel Baru Yang berbeda berbaring, meskipun obyek Yang mereka Bahas sama. Dan
Diposkan oleh KARENA pendekatan Yang mereka pakaoi berbeda, Maka menipis Yang
mereka ambil pun berbeda Satu sama berbaring. Perbedaan Suami juga terjadi
Dalam, Filsafat Pendidikan, Filsafat Pendidikan Dalam, sehingga lahir BANYAK
Aliran Filsafat di dalamnya.
Dalam, PADA Suami, Penulis Akan Membahas salat Satu Aliran
Dalam, Filsafat Pendidikan, yaitu Aliran Filsafat Naturalisme.
Aliran
Filsafat Pendidikan Naturalisme lahir sebagai Reaksi terhadap Aliran filasafat
Pendidikan Aristotalian-Thomistik . Naturalisme lahir PADA Abad Ke Tujuh Belas Dan mengalami perkembangan PADA Abad
Ke 18. Naturalisme Berkembang Artikel Baru CEPAT di Sains Kepemilikan Modal.
Filsafat Pendidikan inisial didukung Diposkan oleh Tiga Aliran Besar yaitu
Realisme, Empirisme Dan Rasionalisme. * * Semua penganut Naturalisme merupakan
penganut Realisme, tetapi regular tidak teratur * * Semua penganut Realisme
merupakan penganut Naturalisme. Dimensi Utama Dan PERTAMA Bahasa Bahasa Dari
pemikiran Filsafat Pendidikan Naturalisme di Kepemilikan Modal Pendidikan
adalah pentingnya Pendidikan ITU Artikel Baru Sesuai perkembangan alam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
Bahasa Bahasa Dari Filsafat naturalisme?
2. Siapa Saja
tokoh-tokoh-tokoh-tokoh-tokoh-tokoh-tokoh-tokoh filosof Yang menganut Aliran
Filsafat naturalisme? Dan bagaimana pandangan Filsafat naturalisme terhadap
Pendidikan?
3. Bagaimana
implikasi Filsafat naturalisme Dalam, Pendidikan
C.
Tujuan Perumusan
1.
Mengetahui
pengertian Filsafat naturalisme
2.
Mengenal
tokoh-tokoh-tokoh-tokoh-tokoh-tokoh-tokoh-tokoh Yang menganut Aliran
naturalisme Dan mengetahui pandangan Filsafat naturalisme terhadap Pendidikan
3.
Menjelaskan
implikasi Filsafat naturalisme Dalam, Pendidikan
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Secara
definitif naturalisme berasal bahasa Bahasa Dari kata "alam." Kadang
pendefinisi suatu "alam"
HANYA Dalam, makna Bahan Dunia Saja, sesuatu selain fisik secara Otomatis
menjadi "supranatural." Tetapi Dalam, realita, alam terdiri Bahasa
Bahasa Dari bahan alam Dan Alam spiritual, masing-masing Artikel Baru hukumnya
Sendiri. Era Pencerahan misalnya, memahami alam Bukan sebagai keberadaan
Benda-Benda fisik tetapi sebagai asal Dan fondasi kebenaran. Ia biasa regular
tidak memperlawankan Bahan Artikel Baru spiritual, istilah ITU Berhubung dgn
Bukan HANYA alam fisik tetapi juga alam Intelektual Dan moral.
Salah
Satu CIRI Yang memucat menakjubkan bahasa Bahasa Dari alam semesta adalah
keteraturan. Benak manusia sejak Dulu menangkap keteraturan inisial. Terbit Dan
tenggelamnya Matahari, peredaran planet-planet Dan susunan Bintang-Bintang Yang
bergeser teratur Bahasa Bahasa Dari malam saja Saja Ke malam saja Saja sejak
PERTAMA Kali manusia menyadari keberadaannya di alam semesta Dalam, HANYA
merupakan Sederhana Contoh-Contoh. Ilmu pengetahuan ITU Sendiri HANYA menjadi
mungkin KARENA keteraturan nihil Yang dibahasakan kemudian lewat Hukum-Hukum
Matematika. Tugas Ilmu pengetahuan umumnya dapat dikatakan sebagai menelaah,
mengkaji, menghubungkan * * Semua keteraturan Yang teramati. Ilmu pengetahuan
bertujuan menjawab pertanyaan bagaimana Dan mengapa. Namun KHUSUS untuk
kosmologi, pertanyaan 'mengapa' Suami di Titik tertentu mengalami kesulitan
Yang Luar Biasa.
Naturalisme
merupakan koperasi Yang menerima "nature" (alam) sebagai keseluruhan
Realitas. Istilah "nature" telah dipakai Dalam, Filsafat Artikel Baru
bermacam-macam arti, MULAI bahasa Bahasa Dari Dunia fisik Yang dapat dilihat
Diposkan oleh manusia Diposkan, Wire color Kawat Warna kepada SISTEM JUMLAH
bahasa Bahasa Dari fenomena RUANG Dan waktu. Natura adalah Dunia Yang
diungkapkan kepada kitd Diposkan oleh sains alam. Istilah naturalisme adalah
sebaliknya Bahasa Bahasa Dari istilah supernaturalisme Yang mengandung
pandangan dualistik terhadap alam Artikel Baru adanya kekuatan Yang ADA (wujud)
di Atas atau di Luar alam.
Aliran
Filsafat naturalisme didukung Diposkan oleh Tiga Aliran Besar realisme yaitu,
empirisme Dan rasionalisme. PADA dasarnya, * * Semua penganut naturalisme
merupakan penganut realisme, tetapi regular tidak teratur * * Semua penganut
realisme merupakan penganut naturalisme. Imam Barnadib menyebutkan bahwa
realisme merupakan Anak Bahasa Bahasa Dari naturalisme. Oleh sebab ITU, BANYAK
ide-ide pemikiran realisme sejalan Artikel Baru naturalisme. Nilai adalah Salah
satunya per saham estetis Dan ETIS dapat diperoleh Bahasa Bahasa Dari alam, KARENA
di alam TERSEDIA kedua Hal nihil.
2.
Tokoh Dan pandangan Aliran naturalisme
Plato. (427-347 SM)
Salah
Satu anasir ditempatkan Dan adalah perbedaan Yang Nyata ANTARA gejala
(fenomena) Dan bentuk Yang eidos ideal), dimana plato berpandangan bahwa,
disamping Dunia Fenomen Yang kelihatan, terdapat suatu Dunia berbaring, Yang
reguler regular tidak kelihatan yakni Dunia eidos. Dunia Yang regular tidak
kelihatan biasa ITU tercapai melalui pengertian (theoria). Apa arti eidos Dan
hubungannya Artikel Baru Dunia fenomena bahwa memang terdapat bentuk-bentuk
Yang untuk Segala Yang cocok Yang terdapat dibumi Suami. Tetapi asalnya reguler
regular tidak berbaring daripada bahasa Bahasa Dari Sumber Segala Yang ADA,
yakni Yang regular tidak berubah reguler Dan Kekal, Yang sungguh-sungguh Indah
Dan BAIK yakni budi Ilahi (nous), Yang menciptakan eidos-eidos ITU Dan
menyampaikan kepada kitd sebagai Pikiran. Sehinnga Dunia eidos merupakan Contoh
Dan * * Bagi Yang Dunia yang ideal fenomena.
Aristoteles (384-322 SM).
Aristoteles
menyatakan bahwa mahluk-mahluk Hidup didunia Suami terdiri Atas Doa Penggunakan
Sistem penyalaan:
Penggunakan Sistem penyalaan
formal, yakni bentuk atau hakekat adalah Apa Yang mewujudkan mahluk Hidup
tertentu Dan menentukan tujuannya.
Penggunakan Sistem penyalaan
Bahan, yakni materi adalah Apa Yang merupaakn ditempatkan dan * * Semua mahluk.
Sesudah
mengetahui sesuatu Hal MENURUT kedua Penggunakan Sistem penyalaan magang ITU
pengetahuan tentang Hal ITU Perlu dilengkapi Artikel Baru memandang Doa
Penggunakan Sistem penyalaan berbaring, Yang berada diluar Hal ITU Sendiri,
Akan tetapi menentukan adanya juga. Penggunakan Sistem penyalaan ekstern Yang
PERTAMA adalah sebab Yang Cara cara membuat, yakni sesuatu Yang menggerakan Hal
untuk mendapat bentuknya. Penggunakan Sistem penyalaan ekstern Yang kedua
adalah sebab Yang merupakan tujuan, yakni sesuatu Hal Yang menarik Hal kearah
tertentu. Misalnya api adalah untuk membakar, jadi membakar merupakan
Penggunakan Sistem penyalaan api Bahasa Bahasa Dari Awal. Ternyata pandangan
tentang prisnip ekstern keuda inisial diambil Bahasa Bahasa Dari Hidup manusia,
dimana bertindak orangutan KARENA dipengaruhi Diposkan oleh tujuan tertentu,
pandangan inisial diterapkan PADA Semau mahluk alam. Seperti * * Semua mahluk
manusia terdiri Atas Doa Penggunakan Sistem penyalaan, yaitu materi Dan bentuk.
Materi
adalah badan, KARENA ITU Bahan badan manusia harus mati, Yang memberikan bentuk
kepada materi adalah jiwanya. Jiwa manusia mempunyai beberapa fungsi yaitu
memberikan Hidup vegetatif (seperti jiwanya Tumbuh-Tumbuhan), Lalu Hidup
memberikan Sensitif (seperti jiwanya Binatang) akhirnya membentuk Hidup
intelektif. Oleh KARENA ITU jiwanya intelektif manusia mempunyai hubungan BAIK
Artikel Baru Dunia materi maupun Artikel Baru Dunia Rohani, Maka Aristoteles
membedakan ANTARA Bagian tidak regular tidak Akal budi Yang pasif Dan Bagian
tidak regular tidak Akal budi Yang Aktif. Bagian tidak regular tidak budi Akal
Yang pasif berhubungan Artikel Baru materi, Dan Bagian tidak regular tidak Akal
budi Yang Yang Aktif berhubungan Artikel Baru Rohani. Bagian tidak regular
tidak budi Akal Yang Aktif ITU adalah pajaknya Murni Dan Illahi. Budi Akal Yang
Aktif menjalankan Doa Tugas. Tugas Yang PERTAMA adalah memandang Yang Illahi
untuk MENCARI pengertian tentang mahluk-mahluk MENURUT bentuknya masing-masing.
Tugas Yang kedua bahasa Bahasa Dari Akal budi manusia Yang Aktif adalah
memberikan Bimbingan kepada Hidup Praktis. Disini diperlukan sifat keberanian,
Keadilan Dan kesederhanaan.
William R.
Dennes (filosof modern)
Kejadian sebagai Kategori Pokok
William R. Dennes merupakan seorang penganut PAHAM
naturalisme modern, ketika berpendirian bahwa APA Yang dinamakan kenyataan
Pasti pajaknya kealaman. Beranggapan bahwa Kategori Pokok untuk memberikan
Amortisasi mengenai kenyataan ialah Kejadian. Jika naturalisme yang modern Yang
mengatakan bahwa Kejadian merupakan hakekat tedalam Bahasa Bahasa Dari
kenyataan, Artikel Baru menggunakan istilah kitd, Yang demikian inisial sama
Artikel Baru mengatakan bahwa apapun Yang pajaknya Nyata Pasti termasuk
Kategori alam. Artinya, apapun Yang pajaknya Nyata Pasti sesuatu Yang Yang
terdapat Dalam, RUANG Dan waktu tertentu Yang dapat dijumpai manusia Dan dapat
pula dipelajari Artikel Baru Cara-Cara Yang sama seperti Yang dilakukan
Diposkan oleh Ilmu.
Yang Nyata Pasti bereksistensi
S esuatu Yang dianggap terdapat
diluar RUANG Dan waktu reguler regular tidak mungkin merupakan kenyataan Dan
apapun Yang dianggap biasa ditangani regular tidak mungkin Artikel Baru
menggunakan menggunakan Metoda-Metoda Analisis Yang Dalam, Ilmu-Ilmu alam biasa
digunakan regular tidak mungkin merupakan kenyataan .
Analisa terhadap Kejadian-Kejadian
Mereka Yang menganut PAHAM naturalisme mengatakan bahwa
faltor-Faktor penyusun segenap Kejadian ialah alt alt Proses, KUALITAS Dan
Relasi. Apa Saja Yang merupakan kenyataan Pasti menggambarkan SIBOR Hal nihil.
Masalah hakekat terdalam merupakan masalah Ilmu
B ahwa
segenap Kejadian BAIK kerohanian, Kepribadian, Dan sebagainya dapat dilukiskan
berdasarkan kategorikategori alt alt Proses, KUALITAS Dan Relasi .
Pengetahuan ialah memahami Kejadian-Kejadian Yang saling
berhubungan
Pemahaman suatu Kejadian, atau
bahkan kenyataan, manakala telah mengetahui kualitasnya, seginya, susunanya,
satuan penyusunnya, sebabnya, Serta akibat-akibatnya.
Pandangan Aliran Filsafat naturalisme terhadap Pendidikan
Dimensi
Utama Dan PERTAMA Bahasa Bahasa Dari pemikiran Aliran Filsafat naturalisme di
Kepemilikan Modal Pendidikan adalah pentingnya Pendidikan ITU Artikel Baru Sesuai
perkembangan alam . Manusia diciptakan Dan ditempatkan di Atas *
* Semua makhluk, KARENA kemampuannya Dalam, berfikir. PESERTA didik harus
dipersiapkan kepada Dan untuk Tuhan. Untuk Pendidikan ITU Yang signifikan
Artikel Baru pandangannya adalah Pendidikan Ke -T uhan - an, budi pekerti Dan intelek . Pendidikan regular tidak teratur HANYA sebatas untuk menjadikan
seseorang mau Belajar, melainkan juga untuk menjadikan seseorang lebih arif
bijaksana Dan.
Naturalisme
Dalam, Filsafat Pendidikan mengajarkan bahwa guru memucat Alamiah Bahasa Bahasa
Dari seorang Anak adalah kedua orangutan tuanya. Oleh KARENA ITU, Pendidikan *
* Bagi penganut PAHAM Naturalis Perlu dimulai Jauh aceh sebelum alt alt Proses
Pendidikan dilaksanakan. Sekolah merupakan ditempatkan Dan Utama Dalam,
keberadaan Aliran Filsafat naturalisme KARENA Belajar merupakan sesuatu Yang
Alami, KARENA ITU Diposkan oleh Fakta bahwa Hal ITU memerlukan pengajaran juga
merupakan sesuatu juga Alami yang. PAHAM naturalisme memandang guru reguler
regular tidak Mengajar subjek, melainkan Mengajar murid.
Terdapat
lima tujuan Pendidikan PAHAM naturalisme Yang Ulasan Ulasan Sangat terkenal
Yang diperkenalkan Herbert Spencer melalui esai-esainya berjudul Yang terkenal
" Ilmu Pengetahuan Apa Yang kekebalannya Berharga? ".
Kelima tujuan ITU adalah Pemeliharaan Diri, Mengamankan kebutuhan Hidup,
Meningkatkan Anak didik, Memelihara hubungan sisial Dan Politik, Dan Menikmati
waktu luang.
Spencer
juga menjelaskan Tujuh Penggunakan Sistem penyalaan Dalam, alt alt Proses
Pendidikan beraliran naturalisme, adalah Pendidikan harus menyesuaikan Diri
Artikel Baru alam, alt alt Proses Pendidikan harus menyenangkan * * Bagi Anak
didik, Pendidikan harus berdasarkan spontanitas Bahasa Bahasa Dari AKTIVITAS
Anak, Memperbanyak Ilmu pengetahuan merupakan Bagian tidak regular tidak
Penting Dalam, , Pendidikan , Pendidikan dimaksudkan untuk membantu perkembangan fisik sekaligus
otak, Praktik Mengajar adalah seni menunda , Cacat instruksi perhubungan
Perhubungan Dalam, mendidik menggunakan Cara induktif , (Hukuman dijatuhkan sebagai
konsekuensi alam akibat melakukan kesalahan. Kalaupun dilakukan hukuman ITU,
Maka Hal ITU harus dilakukan secara Simpatik .
PENUTUP
Menipis
Aliran Filsafat naturalisme memandang bahwa manusia diciptakan
agar dapat Belajar Dan berpikir nilai buku untuk kepada penciptaNya, Dalam, Hal
inisial implikasi di Dunia Nyata bahwa alt alt Proses Pendidikan dilakukan
Artikel Baru berafiliasi kepada Penggunakan Sistem penyalaan keTuhanan.
Implikasi di Kepemilikan Modal Pendidikan terhadap Aliran Filsafat
naturalisme memandang bahwa Sekolah merupakan Hal Utama Yang Akan mengembangkan
alt alt Proses Belajar TIAP PESERTA didik untuk dapat menemukan Dan
mengembangkan kepribadiannya Artikel Baru memperhatikan karakteristik Dan
perkembangan alam Yang ADA.
BAB PUSTAKA
Kattsoff, Louis O, Pengantar Filsafat (Yogyakarta:
Tiara Wacana Yogya, 2004).
Wakhudin Dan Trisnahada. Filsafat Naturalisme. (Makalah) Bandung:
PPS - UPI Bandung h, 5. 1997
0 komentar