Sumber-Sumber Kurikulum

By 05.41

Sumber-Sumber Kurikulum



Kurikulum memegang peranan penting dalam pendidikan, sebab pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai acuan atau pedoman dalam meningkatkan kualitas pendidikan.Pendidikan di Indonesia telah diatur dalam Undang – Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS).Dalam penjelesan Undang – Undang tersebut dikemukan bahwa pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Dalam mencapai visi tersebut, kurikulum berperan sebagai alat palaksana proses pendidikan. Namun perubahan kebutuhan masyarakat terhadap lulusan jenjang pendidikan terus meningkat, kurikulum harus disesuaikan dengan tuntutan tersebut.Di Indonesia sendiri sudah sering terjadi perubahan kurikulum.Dari kurikulum 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, sampai yang terakhir adalah Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dan yang berkembang belakangan ini adalah perubahan Kurikulum KTSP yang dianggap tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masyarakat menjadi kurikulum 2013.
Akan tetapi dalam rencana pelaksanaannya, kurikulum 2013 ini mendapat banyak pro dan kontra dari berbagai kalangan, baik dari masyarakat, guru, dan para pakar pendidikan lainnya.Hal ini dikarenakan pelaksanaan kurikulum 2013 terkesan terburu-buru.Sehingga berbagai pemangku kepentingan pendidikan belum siap menerima perubahan tersebut.
Oleh sebab itu penulis tertarik menganalisis rencana kurikulum Tahun 2013.Apakah kurikulum 2013 sudak layak untuk diterapkan di Indonesia atau masih membutuhkan banyak perbaikan sebelum kurikulum 2013 tersebut di laksanakan.
1.2       Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui sejauh apa relevansi antara kurikulum yang dibuat dengan realita penerapannya di sekolah dasar.
1.3       Ruang Lingkup Materi
Makalah  ini membahas mengenai hasil observasi mengenai penerapan kurikulum disekolah dasar. Yang mana focus utamanya ialah bagaimana penerapannya dalam pembelajaran sehari-hari di sekolah tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
Kata kurikulum berasal dari bahasa Latin currere, yang berarti lapangan perlombaan lari. Kurikulum juga bisa berasal dari kata curriculum yang berarti a running course, dan dalam bahasa Prancis dikenal dengan carter berartito run (berlari). Dalam perkembangannya (BMPM, 2005 : 1).
Menurut J. Galen Sailor dan William M Alexander (1974 : 74), curriculum is defined reflects volume judgments regarding the nature of education. The definition used also influences haw curriculum will be planned and untilized.
Kurikulum merupakan nilai-nilai keadilan dalam inti pendidikan. Istilah tersebut mempengaruhi terhadap kurikulum yang akan direncanakan dan dimanfaatkan.
Menurut Galen, the curriculum is that of subjects and subyek matter therein to be thought by teachers and learned by students. Kurikulum merupakan subyek dan bahan pelajaran di mana diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa.
Secara terminologi, kurikulum berarti suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematika atas dasar norma-norma yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 19 202004: 3).
Menurut Dakir kurikulum itu memuat semua program yang dijalankan untuk menunjang proses pembelajaran. Program yang dituangkan tidak terpancang dari segi administrasi saja tetapi menyangkut keseluruhan yang digunakan untuk proses pembelajaran.
Menurut Suryobroto dalam bukunya “Manajemen pendidikan di Sekolah” (2002: 13), menerangkan, bahwa kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah (Suryobroto, 2004 : 32). Nampaknya Suryobroto memandang semua sarana prasarana dalam pendidikan yang berguna untuk anak didik merupakan kurikulum.
Menurut pendapat Ali Al-Khouly kurikulum diartikan sebagai perangkat perencanaan dan media untuk mengantarkan lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan (Ali Al-Khouly, tth : 103 ).
Dalam berbagai sumber referensi disebutkan bahwa definisi kurikulum memiliki ragam pengertian, seperti Menurut Nurgiantoro, bahwa kurikulum, yaitu alat untuk mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Kurikulum dan pendidikan adalah dua hal yang sangat erat kaitannya, tidak dapat dipisahkan satu sama yang lain (Nurgiantoro, 1988 :2). Nurgiantoro menggarisbawahi bahwa relasi antara pendidikan dan kurikulum adalah  relasi tujuan dan isi pendidikan. Karena ada tujuan, maka harus ada alat yang sama untuk mencapainya, dan cara untuk menempuh adalah kurikulum.
Awal sejarahnya, istilah kurikulum bisa dipergunakan dalam dunia atletik curere yang berarti “berlari”. Istilah ini erat hubungannya dengan kata curieratau kurir yang berarti penghubung atau seseorang yang bertugas menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Seseorang kurir harus menempuh suatu perjalanan untuk mencapai tujuan, maka istilah kurikulum  kemudian diartikan orang sebagai suatu jarak yang harus ditempuh (Nasution, 1989 : 5). Istilah tersebut di atas mengalami perpindahan arti ke dunia pendidikan. Sebagai contoh Nasution mengemukakan bahwa pengertian kurikulum yang sebagaimana tercantum dalam Webter’s International dictionary
; Curriculum course a specified fixed course of  study, as in a school or college, as one leading to a degree. Maksudnya, kurikulum diartikan dua macam, yaitu pertama sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa di sekolah atau di perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tertentu. Kedua, sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh sesuatu lembaga pendidikan atau jurusan.
Secara singkat menurut Nasution kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya ( Nasution, 1989: 5).
]Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan di sana dijelaskan, bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman 22 penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (BSNP, 2008: 6).
Dari para pendapat ahli di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat isi, bahan ajar, tujuan yang akan ditempuh sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
BAB III
HASIL OBSERVASI
3.1       Profil Sekolah
             Nama Sekolah                       : SD Negeri 1 Kramatwatu
             NPSN                                     : 20 604 917
             Alamat                                    : JL. Raya Serang-Cilegon KM. 8 No. 88
             No. Telephone                        : (0254) 230 474
            Akreditasi                                 : B
            Kabupaten                               : Serang
Provinsi                                    : Banten                                   
3.2       Penerapan Kurikulum
v  Kurikulum yang Digunakan
Kurikulum yang digunakan oleh SD Negeri 1 Kramatwatu ialah KTSP 2006. Dimana, kurikulum ini diterapkan pada semua jenjang kelas, mulai dari kelas 1-6.
v  Bahan Ajar Yang Digunakan
Bahan ajar yang digunakan oleh SD Negeri 1 Kramatwatu ialah Buku Tematik. Dan buku ini dipergunakan oleh semua jenjang kelas mulai dari kelas 1-6.
v  Hasil Pengamatan
Penerapan kurikulum di sekolah ini tidaklah 100% sesuai. RPP yang ada di sekolah ini, digabungkan untuk satu semester dalam satu bundelan. Dari hasil pengamatan yang saya lakukan dengan menyamakan RPP yang ada dengan proses pembelajaran  yang berlangsung di kelas, tidaklah 100% sesuai. Misalnya saja, ketika guru selesai memberikan penjelasan di depan kelas, guru tersebut mengobrol dengan guru lainnya, makan, bermain hp bahkan ada yang keluar dari kelas dan meninggalkan anak muridnya yang sedang mengerjakan soal yang telah guru tersebut berikan.
BAB VI
PENUTUP
4.1       Kesimpulan
Isi atau materi kurikulum harus bersumber pada tiga hal yakni masyarakat beserta budayanya, siswa, dan ilmu pengetahuan. Dalam menentukan isi kurikulum ketiga sumber tadi harus digunakan secara seimbang, apabila salah satu diantaranya terlalu ditonjolkan maka dapat mempengaruhi makna pendidikan.
a.   Masyarakat sebagai Sumber Kurikulum
Sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik agar dapat hidup dimasyarakat. Dengan demikian, apa yang dibutuhkan masyarakat harus menjadi bahan perttimbangan dalam menentukan isi kurikulum.
b.   Siswa sebagai Sumber Materi Kurikulum
Tugas dan fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan seluruh potensi siswa, maka tidala heran kalau kebutuhan anak harus menjadi salah satu sumber materi kurikulum.
c.    Ilmu Pengetahuan sebagai Sumber Kurikulum
Isi kurikulum diambil dari setiap disiplin ilmu . para pengembang kurikulum tidak perlu susah-susah menyusun bahan sendiri, mereka tinggal memilih materi mana yang perlu dikuasai oleh anak didik berdasrkan disiplin ilmu sesuai dengan taraf perkembangan anak didik serta sesuai dengan kepentingannya.
Penentuan disiplin ilmu tiap lembaga pendidikan yang kemudian dalam struktur kurikulum  menjadi bidang studi atau mata pelajaran, tidak harus sama. Hal ini disebabkan setiap lembaga memiliki visi, misi, dan tujuan yang berbeda. Demikian juga dilihat cakupan dan keluasan  serta kedalaman materi atau isi dalam setiap bidang studi.
4.2       Saran
            Untuk sarannya sendiri, alangkah lebih baiknya agar berbagai sumber yang telah dijelaskan tadi benar-benar dilibatkan secara kongkrit/nyata dalam proses pengembangan kurikulum yang akan dilakukan. Sehingga sumber-sumber tersebut bukan  hanya sekedar simbolik saja, namun juga benar-benar dilibatkan secara nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, wina.2011.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: Prenada Media Group
Hamalik, oemar.2011.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: PT Bumi Aksara
Arifin, zainal.2013.Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Muslich, mansyur.2007.Pengembangan Berbasik Kompetensi dan Kontekstual.Jakarta: Bumi Aksara
file:///E:/Makalah%20Pengembangan%20Kurikulum%20_%20An%20Usual%20Diary.html

You Might Also Like

0 komentar