Festival cisadane -kearifan lokal
Festival cisadane -kearifan lokal
TANGERANG –
Untuk melestarikan budaya, warga Tionghoa di Tangerang menggelar
Festival Peh Cun atau Festival Cisadane di Kali Cisadane, baru-baru ini.
Kagiatan tahunan tersebut, selalu dimeriahkan oleh masyarakat Kota
Tangerang, khususnya yang tinggal di sekitar Klenteng Boen Tek Bio,
Pasar Lama, Tangerang, Banten. Pemerintah setempat telah menetapkan
festival itu sebagai event rutin setiap tahun, untuk
menggambarkan telah terjadi akulturasi budaya, merefleksikan
orisinalitas, kemandirian, serta kearifan lokal, untuk mewujudkan Kota
Tangerang damai dan sejahtera. “Pemerintah Kota Tangerang akan terus
melestarikan dan mengembangkan budaya yang ada, karena dengan keragaman
budaya yang ada, tentunya akan menambah kekayaan budaya. Dimana
potensinya akan dikembangkan untuk mendukung parawisata di Kota
Tangerang,” kata Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin.
Perayaan Festival Peh Cun kali ini dianggap istimewa,
karena bertepatan dengan pemilihan umum. Dengan begitu, pesan yang
disampaikan cocok dengan kondisi politik di Tanah Air. “Pesan yang
terkandung dalam perayaan peh cun tahun ini sangat cocok untuk
disampaikan di tengah kegaduhan politik dalam proses pemilihan presiden,
yang akan memimpin bangsa ini lima tahun ke depan. Festival Peh Cun
atau Fetival Cisadane bukan sekedar ekspresi syukur atas kemajemukan,
melainkan juga ajaran moral pada para pemimpin untuk mengenali arti
batas kekuasaan,” kata ketua panitia Festival Cisadane WS Rudi Guna
Wijaya.
Ia menambahkan perayaan peh cun ini akan menampilkan
budaya gambang kromong (akulturasi budaya Tionghoa dan Betawi), berebut
bebek di Kali Cisadane, lomba perahu naga, ritual melembar bakcang,dan
tabur bunga ke sungai. Pada tengah harinya, diadakan acara mendirikan
telor, dipercayai titik terdekat antara matahari dan bumi dalam setahun.
Sementra itu, pada kesempatan yang sama pelaksana tugas
Gubernur Banten Rano Karno mengatakan Perayaan Peh Cun sudah dikenal
sejak masih kecil. Budaya Tionghoa tersebut merupakan budaya bangsa yang
harus terus dipelihara dan dikembangkan, karena merupakan kekayaan
budaya Banten. Ia meminta kepada Pemerintah Kota Tangerang agar di
bantaran Kali Cisadane dapat dibangun dermaga, nantinya dapat digunakan
untuk perayaan peh cun setiap tahun.
0 komentar