Festival cisadane -kearifan lokal

By 00.31

Festival cisadane -kearifan lokal

TANGERANG – Untuk melestarikan budaya, warga Tionghoa di Tangerang menggelar Festival Peh Cun atau Festival Cisadane di Kali Cisadane, baru-baru ini. Kagiatan tahunan tersebut, selalu dimeriahkan oleh masyarakat Kota Tangerang, khususnya yang tinggal di sekitar Klenteng Boen Tek Bio, Pasar Lama, Tangerang, Banten. Pemerintah setempat telah menetapkan festival itu sebagai event rutin setiap tahun, untuk menggambarkan telah terjadi akulturasi budaya, merefleksikan orisinalitas, kemandirian, serta kearifan lokal, untuk mewujudkan Kota Tangerang damai dan sejahtera. “Pemerintah Kota Tangerang akan terus melestarikan dan mengembangkan budaya yang ada, karena dengan keragaman budaya yang ada, tentunya akan menambah kekayaan budaya. Dimana potensinya akan dikembangkan untuk mendukung parawisata di Kota Tangerang,” kata Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin.
Perayaan Festival Peh Cun kali ini dianggap istimewa, karena  bertepatan dengan pemilihan umum. Dengan begitu, pesan yang disampaikan cocok dengan kondisi politik di Tanah Air. “Pesan yang terkandung dalam perayaan peh cun tahun ini sangat cocok untuk disampaikan di tengah kegaduhan politik dalam proses pemilihan presiden, yang akan memimpin bangsa ini lima tahun ke depan. Festival Peh Cun atau Fetival Cisadane bukan sekedar ekspresi syukur atas kemajemukan, melainkan juga ajaran moral pada para pemimpin untuk mengenali arti batas kekuasaan,” kata ketua panitia Festival Cisadane WS Rudi Guna Wijaya.
Ia menambahkan perayaan peh cun ini akan menampilkan budaya gambang kromong (akulturasi budaya Tionghoa dan Betawi), berebut bebek di Kali Cisadane, lomba perahu naga, ritual melembar bakcang,dan tabur bunga ke sungai. Pada tengah harinya, diadakan acara mendirikan telor, dipercayai titik terdekat antara matahari dan bumi dalam setahun.
Sementra itu, pada kesempatan yang sama pelaksana tugas Gubernur Banten Rano Karno mengatakan Perayaan Peh Cun sudah dikenal sejak masih kecil. Budaya Tionghoa tersebut merupakan budaya bangsa yang harus terus dipelihara dan dikembangkan, karena merupakan kekayaan budaya Banten. Ia meminta kepada Pemerintah Kota Tangerang agar di bantaran Kali Cisadane dapat dibangun dermaga, nantinya dapat digunakan untuk perayaan peh cun setiap tahun.

You Might Also Like

0 komentar