Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Pembiasaan
Meningkatkan Kemampuan Membaca
Melalui Pembiasaan
Anies Baswedan, siapa yang tidak
tahu beliau. Seorang penggagas gerakan pemerataan pendidikan di daerah
terpencil. Melalui programnya yang diberi nama Indonesia Mengajar, dia
sudah mengangkat ratusan guru muda yang disebar ke berbagai pelosok
negeri.
Mungkin gerakan tersebut yang sudah
mengharumkan namanya, selain dia juga sebagai rektor di salah satu
kampus besar di Jakarta. Kini di masa pemerintahan Jokowi,
dia diangkat menjadi salah satu menteri dikabinetnya. Posisinya sebagai
menteri pendidikan dan kebudayaan. Pengaruhnya dalam memajukan dunia
pendidikan memang pantas diakui.
Setelah dia menjabat sebagai menteri
pun, inisiasinya untuk terus meningkatakan mutu pendidikan tidak bisa
dipungkiri. Salah satunya adalah mengajak para guru untuk terus memupuk
karateri siswa. Salah satu cara yang dia sarankan adalah membangun
karater melalui pembiasaan membaca buku. Kita sering sekali mendengar
sebuah Tag Line “buku
adalah jendela dunia”. Selain sebagai jendela dunia yang bisa
mengantarkan pembacanya menuju titik terjauh di bumi ini, jika
pembiasaan membaca ini diterapkan di dalam kelas, hal ini dapat
membangun pembiasaan agar siswa mencintai buku, dan selalu berhasrat
untuk membaca.
Dengan memanfaatkan waktu 10 menit
di awal masuk sekolah, dapat memberi pengetahuan bagi siswa. Saat-saat
pertama masuk kelas adalah kondisi di mana pikiran siswa masih sangat
segar. Kemampuan mereka dalam berpikir dan menyerap pengetahuan baru
sangat baik di jam ini.
Jika kita pergi ke daerah 3T
(terpencil, terdalam, dan terluar), misal salah satu sekolah yang berada
di pelosok Sumbawa Barat. Di sana masih banyak ditemui siswa yang
bermasalah dalam kemampuan membaca. Siswa yang bermasalah dalam
kemampuan membaca ini, bukan karena mereka tidak mau membaca, tapi tidak
adanya motivasi dari luar, yang mampu mendorong mereka untuk rajin
membaca. Bahkan masih ada sekolah yang menjadikan perpustakaan sebagai
pelengkap administrasi untuk meningkatkan nilai akreditasi, sedangkan
kebermanfaatnannya untuk penduduk di dalam sekolah sangat tidak optimal.
Dengan diberlakukannya pembiasaan
membaca di awal masuk kelas, maka ada banyak manfaat yang akan didapat
oleh sekolah, di antaranya:
- Pengoptimalan Perpustakaan Sekolah
Sudah sepatutnya sebuah sekolah
dilengkapi oleh fasilitas seperti perpustakaan. perpustakaan merupakan
fasilitas pendukung dalam belajar siswa dan guru. Jika fasilitas ini
sudah ada, maka guru dan siswa tinggal mengoptimalkannya, agar buku yang
ada tidak terlantar begitu saja.
Penanaman sinta buku atau cinta membaca,
dapat dilakukan dengan pembiasaan ini. Setiap harinya siswa
dipertemukan dengan buku. “bisa karena biasa”, ungkapan ini bisa menjadi
salah satu alasan kenapa siswa atau guru akan gemar membaca saat
dilakukan pembiasaan. Jika telalu sering bertemu buku, maka akan ada
dampak sulit untuk melupakannya.
- Tambahan pengetahuan
Siswa tidak selalu mendapatkan ilmu
dari gurunya. Buku juga dapat memberikan banyak ilmu, bahkan informasi
yang disampaikan oleh buku lebih melimpah. Guru terbatas oleh ruang dan
waktu, sedangkan buku dapat dibaca di mana saja, dan kapan saja.
- Meningkatkan kemampuan membaca cepat
Anak bisa membaca dengan lancar
merupakan efek dari kebiasaan mereka memabaca. Sehingga kemampuan membaa
juga membutuhkan kebiasaan, layaknya berbicara, anak akan semakin
lancar berbicara jika dia terus belajar berbicara.
Bagi siswa yang bermasalah dalam
kemampuan membaca, misal masih mengeja, sudah menjadi keharusan bagi
seorang guru untuk mendampinginya. Dengan bimbingan guru inlah, siswa
yang terlambat dapat menyusul kemapuan siswa-siswa lainnya dalam
meningkatkan kemampuan membaca.
0 komentar