Ruang Lingkup Filsafat
Ruang Lingkup Filsafat
Filsafat sebagai induk ilmu-ilmu lainnya pengaruhnya masih terasa. Setelah filsafat ditingkalkan oleh ilmu-ilmu lainnya, ternyata filsafat tidak mati tetapi hidup dengan corak tersendiri yakni sebagai ilmu yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu pengetahuan, tetapi obyeknya tidak terbatas, jadi mengatasi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya merupakan bentuk ilmu pengetahuan yang tersendiri, tingkatan pengetahuan tersendiri. Filsafat itu erat hubungannya dengan pengetahuan biasa, tetapi mengatasinya karena dilakukan dengan cara ilmiah dan mempertanggungjawabkan jawaban-jawaban yang diberikannya.
Para ahli mengatakan bahwa ruang lingkup dari ilmu filsafat yaitu :
Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan
metode-metodenya.Tentang ada dan tidak ada.Tentang alam, dunia dan
seisinya.Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.Hakikat manusia dan
hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.Tuhan tidak dikecualikan.
Filsafat itu erat hubungannya dengan pengetahuan biasa,
tetapi mengatasinya karena dilakukan dengan cara ilmiah dan
mempertanggungjawabkan jawaban-jawaban yang diberikannya.
Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai
sifat-sifat ilmu pengetahuan tapi. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat
tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh
dikatakan suatu ilmu pengetahuan, tetapi obyeknya tidak terbatas, jadi
mengatasi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya merupakan bentuk ilmu
pengetahuan yang tersendiri, tingkatan pengetahuan tersendiri.
Para ahli mengatakan bahwa ruang lingkup dari ilmu filsafat yaitu :
Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan
metode-metodenya.Tentang ada dan tidak ada.Tentang alam, dunia dan
seisinya.Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.Hakikat manusia dan
hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.Tuhan tidak dikecualikan.
Ruang lingkup dari filsafat yaitu :
Tentang pengetahuan : logika yang memuat :
Logika formil yang mempelajari asas-asas atau hukum-hukun
berpikir yang harus ditaati agar kita dapat berpikit dengan benar dan
mencapai kebenaran. jadi bagaimana orang harus berpikir dengan baik dan
aturan-aturan untuk itu. Hukum-hukum logika berlaku dan penting bagi
semua ilmu pengetahuan lainnya pula, bagi filsafat merupakan alat yang
harus dikuasai lebih dahulu.Logika materiil kritik (epistimologi). Yang
memandang ilmu pengetahuan (materil) dan bagaimana isi ini dapat
dipertanggungjawabkan. Jadi mempelajari perihal :Sumber dan asal
pengetahuanAlat-alat pengetahuanProses terjadinya pengetahuanKemungkinan
dan batas pengetahuanKebenaran dan kekeliruanMetode ilmu pengetahuan
dan lain-lain.
Tentang “ada” : metafisika atau ontologyHal ini mengupas tentang :
Apakah arti ada itu?Apakah kesempurnaannya ada itu?Apakah
tujuannya ada itu?Apakah sebab dan akibat?Apakah yang merupakan dasar
yang terdalam dari setiap barang yang ada itu?
Tentang dunia material : kosmologiHal ini membicarakan
tentang asal mula atau sumber dan susunan atau struktur dari alam
semesta.Tentang manusia : filsafat tentang manusia.Orang mengetahui
tentang “ada” itu dari adanya sendiri.Tentang kesusilaan : etikaManusia
itu yakin dan wajib berbuat baik dan menghindarkan yang tidak baik itu
menimbulkan berbagai soal, yaitu :
Apakah yang disebut baik itu?Apakah yang buruk itu?Apakah
ukuran baik atau buruk itu?Apakah suara batin itu?Apakah kehendak
bebas?Apakah artinya kepribadian itu?
Tentang Tuhan : TheodycaHal inilah yang merupakan
konsekuensi terakhir dari seluruh pandangan filsafat. Renungan tentang
pengetahuan kita itu membuktikan bahwa manusia itu bukan sumber sari
segala-segalanya, bukan sumber daripada segala pengetahuan.Singkatnya
bahwa ia bukan yang mutlak, sebab itu harus dicari sumber yang terdalam
dan sebab yang terakhir, yang mengatasi manusia sendiri dan dunia.
0 komentar