Solo “The Spirit Of Java
Solo “The Spirit Of Java
Kota yang dijulukin sebagai kota spirit of java adalah kota SOLO. Solo dijuluki sebagai “Solo
The Spirit of Java” yang mengandung arti bahwa “Solo merupakan jiwanya Jawa”.
Bisa dikatakan bahwa Solo merupakan representasi dari Jawa. Kata “Jawa” pun
seringkali diidentikkan dengan Jawa Tengah terutama daerah Solo dan sekitarnya.
Huruf “O” pertama dalam kata “Solo The Spirit of Java” diambil dari bentuk
dasar motif batik yang menjadi salah satu ikon utama kota Solo. Logo ini
sekaligus juga mencerminkan bahwa merupakan kota seni dan budaya.
Kota Solo atau Surakarta terletak di pertemuan antara jalur
selatan Jawa dan jalur Semarang Madiun, yang menjadikan posisinya yang
strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur utara dan jalur
selatan Jawa juga terhubung di kota ini. Jarak antara Yogyakarta dengan Solo
hanya sekitar satu jam menggunakan kendaraan maupun kereta api.
Sebagai kota yang sudah berusia hampir 250 tahun, Surakarta
memiliki banyak kawasan dengan situs bangunan tua bersejarah. Selain bangunan
tua yang terpencar dan berserakan di berbagai lokasi, ada juga yang terkumpul
di sekian lokasi sehingga membentuk beberapa kawasan kota tua, dengan latar
belakang sosialnya masing-masing.
Peninggalan sejarah dan kentalnya kebudayaan Jawa di kota
Solo ini masih tampak jelas di setiap pojokan kota. Gapura khas keraton dengan
lambang Keraton Surakarta “Radya Laksana” terdapat di beberapa lokasi, terutama
di wilayah yang berdekatan dengan Keraton Surakarta. Radya Laksana sebagai
lambang atau simbol Karaton Surakarta memiliki makna simbolis dan makna
filosofis dalam kehidupan Karaton khususnya dan kehidupan masyarakat pada
umumnya.
Radya
Laksana dapat diartikan Jalan Negara dalam arti konsep-konsep untuk menjalankan
negara yaitu Karaton Surakarta Hadiningrat. Selain secara harafiah, Radya
Laksana memiliki makna sebagai ajaran dan patokan bagi siapapun yang memiliki
watak Jiwa Ratu, Jiwa Santana, Jiwa Abdidalem, dan Kawuladalem yang berklebat
ke Karaton yang berdasarkan pada Jiwa Budaya Jawa. Radya adalah negara. Yang
disebut negara adalah bersatunya Ratu, putra Santana, Abdi dalem, kawula
bangunan karaton, pemerintahan, daerah dan Pepundhen (segala sesuatu yang
dihormati). Adapun Laksana berarti tindakan. Tindakan yang didasarkan pada
Lahir dan Batin. Tindakan dalam bentuk batiniah harus dapat tercermin dalam
wujud tindakan lahiriah.
Museum
tentang sejarah dan peninggalan purbakala khas Kasunanan Surakarta juga
terdapat di areal komplek keraton, salah satunya yang terkenal dan masih sering
digunakan pada upacara adat Grebekan 1 Syawal kalender Islam adalah Kereta
Kencana.
Keraton Mangkunegaran, Keunikan dari keraton ini adalah di
kawasan Solo utara, yang ditata oleh pihak Mangkunagaran, dapat ditemui
beberapa jejak arsitektur dengan sentuhan Eropa. Hal ini tampak dengan adanya
patung-patung berornamen eropa. Ini merupakan salah satu bukti kejayaan Keraton
dengan adanya hubungan diplomatik antara pihak keraton dengan pemerintah eropa
pada masa dahulu.
KERATON MANGKUNEGARAAN |
0 komentar