optimalkan kinerja pendidik

By 06.55

optimalkan kinerja pendidik



Era globalisasi telah menempatkan manusia pada titik sentral dari seluruh kehidupannya. Oleh sebab itu, hendaknya pembangunan berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia. Artinya, pembangunan diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas itu melalui pendidikan sebagai instrumen untuk mengembangkan potensi dan kompetensi dalam rangka pengembangan sumber daya manusia tersebut.
Penyelenggaraan pendidikan nasional merupakan realisasi dari amanat Pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran, dan ayat (2) pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-undang. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meyelenggarakan pendidikan nasional bagi seluruh bangsa Indonesia. Komitmen pemerintah tersebut tertuang dalam pasal 13 ayat (1) Undangundang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa didalam system tersebut terdapat jalur pendidikan, yaitu pendidikan formal, non formal, dan informal yang saling melengkapi dan memperkaya dalam pelaksanaan pembelajaran.
Hal ini berarti bahwa untuk penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Secara formal sebagai dasar untuk menentukan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas melalui Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa jaminan kualitas pendidikan dilaksanakan melalui standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan, termasuk jenjang pendidikan dasar khususnya sekolah dasar.
Pada bagian kedua tentang Pendidikan Dasar dijelaskan bahwa sebagai salah satu jenjang pendidikan, keberadaan sekolah dasar merupakan landasan dari semua jenjang persekolahan dan pendidikan selanjutnya. Collier, dkk., (1971) mengemukakan bahwa sekolah dasar sebagai salah satu bentuk pendidikan dasar merupakan satuan pendidikan yang paling urgen keberadaannya, setiap orang mengakui bahwa tanpa menyelesaikan pendidikan pada sekolah dasar atau yang sederajat, secara formal seseorang tidak mungkin dapat mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya.
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di sekolah dasar mempengaruhi pendidikan pada jenjang berikutnya. Diungkapkan oleh Stoops & Johnson (1967) bahwa pendidikan di sekolah dasar merupakan dasar dari semua pendidikan. Keberhasilan seseorang mengikuti pendidikan di sekolah dasar menentukan keberhasilannya dalam mengikuti pendidikan selanjutnya. Dengan memperhatikan betapa penting dan besar peranan sekolah dasar, maka perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya baik secara institusional maupun fungsional ,terutama yang berkaitan dengan kesiapan guru.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini selain dilakukan penelitian lintas situs juga dilakukan analisis substantif teoretik untuk menemukan makna atau hakikat yang mendasari temuan-temuan atau pernyataan-pernyataan yang ditemukan, dengan mengacu pada teori atau pendapat yang telah ada atau berkembang. Lebih lanjut, makna yang ditemukan itu diformulasikan dalam bentuk tema. Dalam hal ini dikemukakan dua tema, yaitu:
1.        Kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
2.        Upaya kepala sekolah mengoptimalkan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Pertama, kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran meliputi
a.        Kegiatan penyusunan rencana pembelajaran.
Usaha penyusunan rencana pembelajaran dilakukan dengan cara memahami kurikulum, mengumpulkan informasi dan referensi, mengidentifikasi sumber belajar, dan mempersiapkan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan pembelajaran merupakan langkah-langkah kegiatan dengan segala kebutuhan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh sebab itu, dilakukan pengkajian kurikulum sebagai acuan penyusunan rencana pembelajaran. Sedangkan kurikulum yang berlaku sekarang adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
 Penyusunan rencana pembelajaran mengacu pada KTSP. Dalam upaya penyusunan rencana pembelajaran yang dijadikan perhatian utama para guru sekolah dasar adalah pengembangan silabus dan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Upaya mengurangi beban guru dalam menyusun rencana pembelajaran apabila dikerjakan sendiri-sendiri dengan menyusun bersama dalam pertemuan sekolah berdasarkan kelompok mata pelajaran dan menyusun bersama pada pertemuan KKG berdasarkan kelompok kelas.
b.       Melaksanakan proses pembelajaran diakhiri dengan pelaksanaan pembelajaran sebagai implementasi rencana pembelajaran.
Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran, cara yang dilakukan para guru dengan mengarahkan perhatian siswa, memberi petunjuk berkaitan dengan isi pelajaran,memberi gambaran umum tentang inti pelajaran, menginformasikan tujuan, menyampaikan bahan, memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, menerapkan pendekatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM), membuat kesimpulan, melakukan tindak lanjut dan melakukan penilaian. Langkah-langkah yang diutamakan dalam melaksanakan pembelajaran, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam melaksanakan pembelajaran, guru tampak bersemangat dengan menunjukkan kegairahan dan kesungguhannya mengajar. Hal ini terlihat pada waktu menyampaikan materi lancar, sistematis, menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti, menguasai materi, suara jelas terdengarolehsemuasiswa.Terciptanyasuasana pembelajaran yang menyenangkan dimaksudkan agar siswa termotivasi belajar. Untuk terciptanyasuasana pembelajaran yang menyenangkan, maka yang dilakukan oleh guru dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran, menghargai siswa, membantu siswa dengan sikap terbuka dan penuh kesabaran. Guru memberi kesempatankepadasiswauntukterlibatsecara aktif dalam pembelajaran dengan memberi kesempatan siswa bertanya atau menjawab, mengorganisasikan siswa dalam bentuk kelompok untuk meningkatkan kerjasama sehingga terbentuk tutor sebaya dengan pengaturan tempat duduk secara berkelompok.
Guru menghargai siswa sebagai orang yang berpotensi dan menumbuh kembangkan potensi siswa.Guru membantu semua siswa dengan sikap terbuka dan penuh kesabaran dengan menghargai pendapat siswa, menghargai karya siswa dengan menjadikan pajangan kelas, memberi kesempatan untuk berkembang kepada siswa yang memiliki kelebihan, memberi motivasi dan bantuan kepada siswa yang kurang, bersedia mendengar curahan hati siswa. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengakhiri pelaksanaan pembelajaran adalah ulangan harian, Ulangan tengah semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS), dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa, memberikan umpan-balik untuk perbaikan proses pembelajaran, dan menentukan program perbaikan pembelajaran (remedial teaching) dan pengayaan.
c.       Melaksanakan proses pembelajaran dipengaruhi semangat kerja dan lingkungan sekolah.
            Para guru memiliki semangat kerja yang tinggi tampak dari kegairahan dan kesungguhannya dalam melaksanakan proses pembelajaran. Semangat kerja dalam melaksanakan proses pembelajaran oleh para guru dipersepsikan kepala sekolah sebagai tanggung jawab terhadap tugas dan kehadiran. Bentuk tanggung jawab guru terhadap pelaksanaan tugas tampak pada penyelesaian tugas tepat waktu dan selalu berusaha untuk mencari informasi baru. Bentuk kedisiplinan guru dalam melaksanakan tugas tampak pada kehadirannya sebelum siswa datang dan pulang, tidak pernah absen kecuali karena sakit dan halangan lainnya. Lingkungan sekolah dimana guru melaksanakan proses pembelajaran dipersepsikan sebagai kondisi fisik sekolah, kondisi sosio-emosional.
Kondisi fisik sekolah yang menyenangkan tampak dari kondisi sekolah yang memadai, layak dipakai, bersih, dan tertata. Kondisi sosio-emosional yang menyenangkan tampak dari terjalinnya hubungan yang harmonis dan kekeluargaan di antara sesama, mengembangkan sikap saling menghargai,menghormati,sopansantun,dan tata karma dalam pergaulan.
Kedua, upaya kepala sekolah mengoptimalkan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, meliputi:
1.      memberikan pembinaan sebagai upaya kepala sekolah mengoptimalkan kinerja guru melaksanakan proses pembelajaran yang diawali dengan penyusunan rencana pembelajaran. Pembinaan guru dilaksanakan melalui dua wadah,yaitu pada pertemuan di sekolah dan pertemuan kelompok kerja guru (KKG) di gugus. Wadah pembinaan di sekolah dengan memanfaatkan pertemuan sekolah yang dipandu langsung oleh kepala sekolah dengan tujuan refleksi dan menemukan solusi. Wadah pembinaan pada pertemuan KKG dengan memfungsikan gugus dipandu langsung oleh pengawas, KKKS, tutor teman sejawat, guru pemandu mata pelajaran, dengan tujuan sebagai wadah pembinaan profesional dan sebagai media untuk menumbuhkembangkan saling asah, saling asuh dalam meningkatkan kemampuan profesional. Program KKG meliputi penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan kelompok kelas dan mata pelajaran, lomba mata pelajaran, pembinaan siswa rawan tidak lulus, kegiatan sosial dan studi banding.
2.      Melaksanakan supervisi sebagai upaya kepala sekolah mengoptimalkan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran diakhiri dengan pelaksanaan pembelajaran. Dalam rangka melaksanakan supervisi, kepala sekolah melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembelajaran dengan kegiatan kunjungan kelas dan diskusi kelompok. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembelajaran dilakukan kepala sekolah sebagai kontrol terhadap kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran dan sebagai tindakan preventif agar kinerja guru terarah.
Diskusi kelompok dilakukan oleh kepala sekolah untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru, sedangkan kunjungan kelas dilakukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran secara langsung. Selain kegiatan kunjungan kelas dan diskusi kelompok, kepala sekolah mengupayakan, antara lain: mengikutsertakan para guru dalam kegiatan penataran, seminar,lokakarya,studi lanjut;mendorong para guru untuk memanfaatkan waktu yang telah ditentukan secara efektif; membimbing para guru dalam melaksanakan kegiatan perbaikan pengajaran (remedial teaching) dan pengayaan; dan menghadirkan nara sumber.
3.       Menciptakan iklim sekolah yang kondusif sebagai upaya kepala sekolah mengoptimalkan kinerja guru yang dipengaruhi oleh semangat kerja personel dan lingkungan sekolah. Untuk menciptakan iklim sekolah yang kondusif,kepala sekolah melakukannya dengan menciptakan kondisi fisik dan kondisi sosio-emosional yang menyenangkan. Hal ini dimaksudkan agar guru dalam melaksanakan proses pembelajaran bersemangat. Untuk menciptakan kondisi fisik sekolah yang menyenangkan kepala sekolah melakukannya dengan merenovasi dan perawatan gedung serta lingkungan yang bersih dan tertata. Untuk menciptakan kondisi sosio-emosional yang menyenangkan, kepala sekolah melakukannya dengan bersikap demokratis dan terbuka, menjaga keakraban serta menjaga hubung-an baik. Sikap demokratis kepala sekolah ditunjukkan dengan pemberian kesempatan kepada semua guru untuk meningkatkan profesinya dan menjadikan para guru sebagai pengurus dalam upaya pengembangan sekolah. Sikap terbuka kepala sekolah ditunjukkan dengan kesediaan kepala sekolah untuk mendengar keluhan para guru dan membantu menemukan solusinya. Untuk menjaga keakraban, kepala sekolah melakukannya dengan mengembangkan sikap saling percaya dan saling mengunjungi di antara sesama teman serta mengadakan rekreasi bersama. Untuk menjaga hubungan yang baik diantara sesame teman, kepala sekolah melakukannya dengan menghargai prestasi sekecil apapun yang dicapai guru.

You Might Also Like

0 komentar