GOA SANGHYANG SIRAH YANG MISTERIUS

By 00.46

GOA SANGHYANG SIRAH YANG MISTERIUS

Goa Sanghyang Sirah di semenanjung Ujung Kulon atau Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) termasuk salah satu objek wisata yang menarik. Namun sayangnya karena letak objek wisata ini jauh terpencil dan harus melalui jalan kaki lewat hutan lindung,  jarang wisatawan yang berkunjung ke goa misterius tersebut.
            Justru letaknya yang sulit dijangkau kadangkala menjadi daya tarik wisatawan. Mereka melakukan perjalanan safari ke lokasi itu karena terdorong rasa ingin tahu keadaan goa tersebut. 
            Biasanya berkunjung ke lokasi seperti ini diantar kuncen, atau istilah kerennya pramuwisata. Dan penduduk setempat yang biasa menjadi penunjuk jalan berasal dari Tamanjaya, kawasan pemukiman penduduk yang letaknya di perbatasan TNUK. Mereka menyebut goa tersebut sebagai “Hotel Samudera Beach” yang menjadi tempat bermalam.
            Menurut kepercayaan penduduk setempat di goa tersebut sampai sekarang ini masih digunakan sebagai tempat bersemedi atau bertapa. Goa yang cukup besar dan terletak di bibir pantai Samudera Hindia, juga dikenal sebagai salah satu penghasil sarang burung walet di daerah tersebut. 
            Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan berkah dari goa misterius itu harus mengikuti tata cara yang diperintah sang kuncen. Misalnya, sebelum masuk ke dalam goa, setiap pengunjung diwajibkan mengambil wudhu terlebih dahulu di sebuah pancuran. Sebuah pancuran kecil yang airnya berasal dari mata air pegunungan berada tak jauh dari mulut goa. Setelah itu pengunjung diajak masuk ke dalam goa, tetapi anehnya tidak boleh melalui pintu goa yang besar. Mereka diajak melalui pintu yang sempit di bagian kiri goa. Karena sempitnya pintu itu, pengunjung harus masuk dengan cara memiringkan anggota badan.
            Di dalam goa terdapat sebuah telaga yang airnya jernih dan dingin. Menurut kepercayaan penduduk setempat, bagi yang mandi di telaga tersebut bisa mengalami suatu mukjizat. Misalnya, bagi pegawai negeri bisa mengalami mutasi ke tempat yang jauh dan bagi swasta bisa melanglang buana ke luar negeri. 
            Kata orang asing beleive it or not, terserah kepada pembaca. Tetapi berdasarkan pengalaman penulis, setelah mengunjungi goa tersebut tahun 1968 bersama rekan Dr.H.Halwany Microb Msc.(alm) tak lama sobat tadi di mutasi dari Pandeglang ke Bandung. Sobat yang dahulu menjabat sebagai Kasi Kebudayaan di Kabupaten Pandeglang, kemudian mendapat tugas lain di Irian Jaya. Dan yang lebih aneh lagi pada tahun 1986, penulis dan sobat tadi bertemu di Amerika Serikat. Ketika itu sobat tengah studi mengambil gelar master di Universitas Pennsylvania dan penulis mendapat kehormatan di undang perguruan tinggi yang sama - See

You Might Also Like

0 komentar